Monday, March 16, 2015

Mbaru Niang, Rumah Unik Dari Desa Wae Rebo

Mbaru Niang Wae Rebo
Wae Rebo
Di sebuah kawasan terpencil di Daratan Flores terdapat sebuah Desa yang bernama Wae Rebo, desa milik masyarakat suku Manggari yang memiliki rumah adat dengan jenis yang sangat unik.

Suku Manggarai ini menetap di desa Wae Rebo yang bisa ditempuh 4 jam perjalanan darat dari Ruteng ke Desa Dintor. Dari Dintor jalan menanjak lurus. Melewati sawah dan jalan setapak menuju Desa Denge, desa terakhir sebelum melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Sesampainya di desa ini, kita harus melakukan upacara Waelu'u yakni upacara adat untuk keselamatan bagi setiap pengunjung dengan meminta izin kepada leluhur.

Wae Rebo
Mbaru Niang, Rumah Adat Desa Wae Rebo
Rumah milik suku asli Wae Rebo ini disebut Mbaru Niang. Mbaru Niang adalah rumah adat berbentuk kerucut dan memiliki 5 lantai. Setiap lantai memiliki nama yang berbeda dengan fungsi yang berbeda.

  • Lantai pertama rumah ini yang disebut lutur atau alas lapang yang digunakan oleh penghuni rumah untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Lantai kedua disebut lobo, adalah tempat untuk menyimpan makanan atau barang. 
  • Lantai ketiga disebut lentar, adalah tempat menyimpan benih tanaman.
  • Lantai empat disebut Lempa rae, adalah tempat menyimpan stok makanan yang disiapkan ketika hasil panen sedang menurun
  • Lantai lima yang berada di atas rumah yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam sesaji dari pemilik rumah.

Bentuk Mbaru Niang di Wae Rebo ini agak mirip seperti Rumah adat milik suku Dani di Papua. Yang membedakan ialah bentuk kerucut yang mendominasi bangunan dan atap dari daun kelapa yang hampir menyentuh tanah.